SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI BLOG Pon- Pes MIFTAHUL HUDA PESAWAHAN RAWALO BANYUMAS

Sunday, December 15, 2019

KISAH PENCARIAN SANG KIYAI PADA GURU NYA (Berawal Dari Mimpi)

Ta'dzimul ustad dan birrul walidain

Berawal dari mimpi Bapak (KH.Zaini Ilyas), bertemu dengan guru ngajinya di pondok al-ihya ulumaddin di tahun 1940-an. Beliau adalah kyai Hadi bin Darda alm. Keberadaan guru ngaji bapak tersebut sudah cukup ghorib, karena menurut bapak, beliau mukim sekitar tahun 1945-an dan sejak itu tidak ada kontak lagi.

Melihat bagaimana bapak bercerita tentang guru ngajinya tersebut, tentang ilmu dan alimnya, tentang bagaimana banyak ilmu yg bapak dapat dari beliau hingga terbilang cukup mahir membaca kitab, kami anak2 nya tergerak melacak keberadaan guru bapak kami tersebut. Hanya bermodal nama dan kota kutoarjo. Perjalanan investigasipun kami mulai, dari kontak ke kontak dan telpon kepada para pihak, sowan beberap kyai sepuh yang alumni al-ihya kesugihan, juga sowan beberapa putra para alumni kesugihan. Dari kesugihan,maos, sirau dan sidareja.

Beberapa pihak yang kami temui mengatakan tidak tau keberadaan guru bapak kami tersebut, hingga muncul rasa pesimis. Sempat berpikir datang saja ke kota kutoarjo tanpa tau tujuan, tetapi bapak kami yakin pasti ada yang tau. Pasti ketemu.

Keyakinan beliaulah yang membuat kami, para putranya bersemangat melacak keberadaan kyai Hadi tersebut. Hingga akhirnya, sebuah jalan dibentangkan oleh Allah. Setelah sekitar hampir tiga minggu lebih. Sebuah jalan yang dijanjikan, bahwa bagi para penempuh jalan menuju-Nya dengan sungguh-sungguh,pastilah Allah akan menunjukan jalannya. Melalui putra kyai habib kedunglegok alm., Yang ternyata istrinya berasal dari daerah kyai Hadi alm. Jalan ziarah dan sikaturahim di bentangkan.

Hingga ketika akhirnya setelah pelacakan berhasil, tak menunggu lama, seluruh putra simbah dengan semangat mendereaken simbah untuk berziarah dan menyambung silaturahim dengan ahli bait gurunya. Perjalanan pun terasa dramatis, karena dimulai dari investigasi yang cukup pelik, dan juga medan tempuh lokasi ahki bait yg juga cukup menantang.

Banyak sekali pelajaran yang bapak kami sedang tuntunkan kepada kami dari sini. Di usia kami yang tidak lagi muda, kami masih sangat tergantung dengan bimbingan ayah kami. Dan melalui ini kami belajar beberapa hal, diantaranya : Pertama, bahwa jika kita menempuh jalan menuju Allah dengan sungguh2 pasti akan ada jalan. Sebuah pelacakan yang kami pikir akan nihil hasil, ternyata sejalan dengan keyakinan bapak,bahwa pasti ada orang yg tau. Dan pasti bisa berziarah ke makam guru bapak.

Kedua, betapa ta'dzim kepada guru itu tak terbatas waktu. Bahkan hingga guru telah tiada, kita masih bisa ta'dzim keoadanya dengan jalan ziarah dan menyambung silaturahim dengan ahli bait nya.

Ketiga, bahwa 'alaqah atau ikatan batin dengan guru sangat penting. Dan 'alaqah akan terbentuk jika kita membangun atau berusaha terus menerus menjaga ikatan dengan guru. Melalui mimpi, ikatan batin bapak dengan guru kami nampak nyata. Hingga ketika sampai di rumah ahli bait kyai Hadi, bapak yang setiap hari mengulang cerita tentang kyai Hadi kepada kami tak mampu berucap kata, hanya sesenggukan atas syukur bisa mewujudkan mimpi menjalin silaturahim dengan guru beliau tersebut.

Betapa pemandangan yang hanya dapat dicerna dengan jiwa. Di usia bapak yang sudah sepuh, kebahagiaan beliau hanya sederhana, diantara bahagia beliau adalah menyambung 'alaqah dengan para guru beliau.

Ah, bapak...kami anak2 mu masih begitu banyak butuh bimbinganmu dalam menapaki hidup. Kami tau benar bagaimana engkau menghormati semua guru2 engkau dan menjaga 'alaqah dengan mereka. Doakan kami semoga kami bisa menjaga apa-apa yang telah menjadi wadhifah-wadhifah engkau. Dan istiqomah dijalan yang bapak dan ibu ridloi...amiin

Penulus Ny Hj Umniatul Labibah,S.Thi Al-Hafidzoh.

No comments:

Post a Comment