Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1436 H akan dilangsungkan pada 26 Oktober
Dengan adanya peringatan 1 Muharram 1436 H itu, diharapkan dapat menggugah kesadaran santri - santri wati akan makna peringatan itu dan menambah khasanah ukhuwah islamiyyah kita semua.
Peringatan 1 Muharram tak lepas dari peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah.
Di pondok pesantren Miftahul Huda telah mengadakan Istighosah di pimpin oleh Beliau Almukarom Romo K.H Zaeni Ilyas dan silaturahmi dengan walisantri yang ditrmpatkan di ruang rapat pondok pesantren miftahul huda (Rumah Mbah Juru ) Di lanjutkan dengan rapat wali santri dalam rangka mempersatukan pandangan mengenai semua peraturan yang telah di sepakati rapat wali santri yang di laksanakan bersamaan dengan haul dan ULTAH PPMH, dalam hal ini yang di jadikan topik pada rapat Hari ini adalah
Tujuan
pokok :
Menyamakan
persepsi, pemahaman dan langkah antara pondok
dan wali santri dalam berbagai ihtiyar, atuan ma’murat manhiyat
pesantren, langkah dan program pesantren untuk kebaikan santri, kemaslahatan
pondok.
Latar
belakang, ahir ahir ini di dasarkan ada beberapa gejala :
Ø Melemahnya
ikatan antara santri, wali santri, dan pengasuh, santri dan para ustadz, masing
masing kurang adanya silaturahmi
, kesaling perhatiyan, kesaling taatan, (santri banyak yang acuh
pada pondok, pada pengurus, pada pengasuh)
Ø Ada kesan pada
beberapa santri yang tinggal di pondok, belum merasakan sebagai santri (
anggapannya seperti anak kos) baik tindakan, pakaiaan, kebiasaan
Ø Melemahnya
sebagian hiroh/semangat santri, semangat
tafaquh/ta’alum, semangat beretika santri. Melemahnya semnagat ngaji, ,
roan(yang rajin santri yang kecil kecil)
HAL
INI DI SEBABKAN ANTARA LAIN :
· Kurangnya ta’awun, saling bantu , tenggang rasa sesama santri dan
santri dengan pesantren, yang banyak uang banyak makan jajan di luar(sementara
yang tidak mampu di tanggung pesantren)
· Banyak santri yang pulang tanpa pamit,kadang tak izin , keluar
masuk , berpakaiaan seperti bukan santri .
· Beberapa santri ketika banyak uang ,makan & banayak dudk di
warung , ketika uang habis minta jatah ke ndalem, dan kadang tidak mau di tata makan di ndalem.
· Ketika pendataan makan di ndalem , baynak yang mundur . tapi kadang
mereka ambil makan di ndalem menyuruh teman, dan lari ketika ketemu keluarga
ndalem,(padahal pihak ndalem menyampaikan yang bener bener repot, tidak mampu
di bantu)
· Kurangnya kerja sama anatara wali santri dengan pondok, dalam
pengelolaan keuangan.
· Kurangnya pengawasan dan kepeduliaan wali santri (mestinya wali
santri menanyakan apa biaya anak saya, kurang berapa) jika ada yg keberatan
akan diberi keringanan banhkan kebebasan
· Kurang keterbukaan antara wali santri dengan pondok dalam pengolahan uang (jika mampu ya
bayar,jika kurang mampu ya diringankan,jika tidakk mampu ya semampunya).
·
Pondok sudah menyediakan pemasak air RO agar santri bebas minum air
sehat dengan iuran Rp 3000/bulan,tetapi ketika dipungut malah kadang memilih
beli air galon diluar.
·
Santri yg makan diluar hampir dipastikan seolah olah tidak ada
hubungan ikatan dengan pondok/pengasuh (misalnya ketika bertemu dengan pengasuh
lari,di panggil sembunyi,ada ro’an menghindar,ngaji
·
Semestinya biaya pondok langsung oleh orang tua
(listrik,makan,dll)jika mampu,jika tidak mampu matur kepengasuh pasti akan
dibantu
Untuk wali
santri silahkan kita pilih apakah anak-anak kita mau seperti ini.
· Apakah anak
ditanyai ngajinya jam berapa saja,kitab apa saja kepada siapa atau percaya
saja.
· Anak dibiarkan
se enaknya,makan dimanapun seenaknya ,pulang bebassemaunya,tanpa ikatan dengan
pengasuh ataupun pengurus
· Listrik
pondok,bisyaroh ustadz madrasah (yg dr luar),perawatan MCK pengadaan air sumur
bor 5000 watt,pengolahan air minum,perawatan dibiarkan dan diurus
seadanya,ataupun ditugaskan kepadateknisi yg profesional dan dibayar. Dan masih
banyak fasilitas yg perlu perawatan, apakah semua itu mau dibarka tidak
diurus.?
· Pembayaran
dibayarkan oleh santri dengan resiko hilang tidak dibayarkan, atau orang tua
yang datang tiap dua bulan atau tiga bulan atau stengah tahun khusus urusan
biaya
· Uang saku yg
dititipkan pengurus akan diserahkan kpd
anak atau tetap dipegang pengurus
· Apkah anak
dibiarkan bawa hp padahal udah jelas dilarang dalam peraturan, ketika santri
butuh /pinjam pondok sudah menyediakan ataupun memfasilitasinya khusus untuk
santri
· Apakah anak
dibiarkan berpakaian se enaknya yg bukan
mencirikan santri seperti berpakain celana hitam pensil kaos hitam ketat
seperti anak punk/anak jalanan (yg udah jelas dilarang,yg tidak mempunyai
etika)
Semoga kita bisa mengambil Ibrah dengan peringatan 1 Muharam 1436 H. dan kita selalu bersyukur atas nikmat yang telah kita peroleh, karena umur manusia tidak ada yang tahu kapan ALLAH SWT akan memanggil kita. Oleh sebab itu kapanpun kita harus siap jika dipanggil dan hanya amal ibadah kita yang menjadi bekal kita di Akhirat kelak.