SELAMAT DATANG
Monday, October 20, 2014
KH ZAENI ILYAS MENGAJAR SANTRI MNENULIS
KH Zaini Ilyas, Mengajar Santri dan Menulis
Diakui atau tidak, budaya menulis di kalangan santri muda masih relatif rendah. Dan, cukup mencengangkan jika budaya menulis justru dimiliki seorang kiai sepuh. Beliau adalah KH Zaini Ilyas (81), pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Huda yang beralamat di Desa Pesawahan, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas.
Di sela-sela kesibukan mengajar para santri, beliau masih sempat membuat sejumlah karya tulis. Dan, karya-karya itu beliau dedikasikan untuk para santri asuhannya.
“Abah biasanya menulis dalam huruf pegon,” ujar Ust Hanan Maskhur, putera ketiga KH Zaini Ilyas.
Dari dokumentasi yang ada, sedikitnya 13 karya yang telah dibuat suami Hj Muttasi’ah binti KH Badawi itu.
Selain menulis kumpulan khutbah, Kiai Zaini menyusun kumpulan syair (Cawang Iman dan Jurumiyah Jawa), Tuntunan Wirid, serta Tuntunan Khataman (bahasa Jawa).
Delapan karya yang lain adalah terjemah dari sejumlah kitab kuning, yakni Terjemah Murod Safinah, Terjemah Murod Ta’lim, Terjemah Murod Sulam Taufiq, Terjemah Murod Sanusiyah (ilmu tauhid), Terjemah Murod Dasuki, Terjemah Murod Fathul Qorib, Terjemah Murod ‘Izzi, dan Terjemah Murod Al-Jurumiyah.
Dunia Pesantren
Semasa muda KH Zaini alias Juwaini nyantri di beberapa pesantren, antara lain Pesantren Jampes (Kediri), Lasem (Rembang), dan Kesugihan (Cilacap). Setelah beberapa lama nyantri di Kesugihan, Zaini muda menikah dengan Muttasi’ah binti KH Badawi (Pengasuh Pesantren Kesugihan).
Dari perkawinan itu pasangan KH Zaini-Hj Muttasi’ah dikaruniai 5 anak, yaitu Laelatus Shofiyah, Habib Mahfudz, Hanan Masykur, Ulul Albab, dan Umniyah Labibah.
Pesantren Miftahul Huda dirintis KH Ilyas, tak lain ayah KH Zaini. Sejak di tangan generasi kedua pesantren ini terus mengalami perkembangan. Selain kajian Qur’an dan kitab kuning, sekarang Mambaul Huda juga mengelola MTs, MA, dan SMK.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment