SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG DI BLOG Pon- Pes MIFTAHUL HUDA PESAWAHAN RAWALO BANYUMAS

Monday, January 26, 2015

KH ZAENI ILYAS ISTIKOMAH MENULIS UNTUK SANTRI DAN MASYARAKAT

   ISTIQOMAH DALAM MENDIDIK SANTRI
 DAN USWAH DI MASYARAKAT 
           
KH. Zaeni ilyas pengasuh pondok pesantren miftahul huda pesawahan rawalo banyumas jawa tengah. yang kepar di panggil “SIMBAH” oleh pensuduk maupun keluarga dan para santrinya yang kini usianya sudah menginjak 80 an, kini masih eksisi dalam mengajari santrinya menulis dan membaca kitab kuning, selain santri yang mukim di Pondok ada juga santri kalong (para penduduk desa pesawahan dan para alumni podok pesantren miftahul Huda pesawahan rawalo banyumas), di usianya yang semangin tua (sepuh bahsa jawa Red) dalam kegiatan tulis menulis masih aktif dari kitab Safinah(Ilmu Fikih ) Sulamunajat, Sulamuntofiq ,Riadul Badingah, Qotrul Ghes (Ilmu tauhid) Tijan Duror Jurmiyah, Imriti Nadom Maksud (ilmu alat ) semua itu di tulis dan di terjemahkan kedalam bahasa pesantern (Arab Pegon ) dengan harapan menjadi bahan mukobalah para putranya dan para santri untuk memepermudah dalam memahami dan menghayati ilmu Ilmu tersebut, selain meneterjemahkan kitab kitab kuning simbah juga sangat istikomah menulis khutbah jum’ah untuk di baca para putra – putranya di hari jum’at,di samping kesibukanya menulis (Menyadur kitab ) simbah sangat terkenal sosok yang ahli silaturahim di kalangan para kiyai, alumni dan masyarakat awam.

               Di usia yang sudah tergolong sepuh simbah dalam membaca kitab tanpa alat sambung (kacamata ) di mana usia yang sudah sepuh seharusnya memang sudah memakai alat sambung dalam membaca maupun menulis, karena simbah sangat menjaga daharan (makanan yang dimakan) tidak terlalu suka makan makanan yang suka menganding bahan kimia, bliau suka memakan makanan yang alami (dari alam ) syur sayuran. Sampai sekarang simbah masih aktif dalam meneglola majlik kajian kitab kuning yang di ikiti para penduduk desa yang terdiri dari imam masjid dan para pengelola TPQ di desa sekitar, mulai dari kitab safinah, sulamunajat kitab sulamuntaufiq semua itu kitabnya di tulis ulang dengan tulisan tangn dan di bagikan para jam’ah yang kurang lebih jumlahnya sampai 70 orang yang sekarang masih aktif kurang lebih 60 orang semu terdidri dari kaum muda dan kaum tua, sekarang yang masih dalamproses pengkajian adalah kitab hadis yang di ambil dari kitab hasdi sohih bukhori dan sohih muslim dan hadis hadis yang berada dalm kitab kitab kuning, karangan para ulama salaf.

                Kini sibah menulis (mensadur kitab alat ) untuk di ajarkan para putunya (Ning islah, dan gus oki ) mereka adalah putunya yang masih setia nyatri di pondoknya sendidri mulai dari MI sampai MA, mereka di ajari ngaji dalam sehari 3 x sesudah subuh sesudah dzuhir dan sebelum asar, mereka belum di izin kan untuk mangngaji di luar pondok, ini semua pasti ada alsan tertentu,

              Keitikomahanya simbah tidak di ragikan lagi untuk mengajari para santrinya walaupun sudah sepuh, dapat di buktikan walau sangat capai habis silaturahim tapi tetap menyempatkan waktunya untuk mngajar para santri walaupun sejenak.

             Setiap kitab nyang di sadurnya pasti di tulisi wasiat ny saimbah kepada para putra- putrinya semua itu untuk mengingatkan para putra putrinya ketika suatu saat nanti simbah sudah tiada agar para putra- putrinya untuk istikomah dalam mengajari santrinya dengn contoh uswatuh khasanah dan terus mengamalkan apa yang telah simbah tulis, walaupun para putranya sibuk di dunia pendidikan formal tertapi tidak menyampingkan pendidikan nonformalnya yaitu di pondok pesantren dan madrasah diniyah, sebagi wadanh pendidikan santri untuk mendalami ilmu agama

      demikianlah sekilas tentang simbah yai dalm memberikan uswah dan pelayanan bagi dantri mad masyarakat semoga aktifitasnya mendapat ridoh dan selalu diberikan kesehatan dan keselamatan dunia akkhirat amin amin yarobal alamin
                                                                                    Nusa Indah Kesugihan CILACAP 27-01-15 
 
 
                                                                                           By AL- Akhnan Nur Rusman

No comments:

Post a Comment